Minggu, 26 Februari 2012

Mengambil Pelajaran dari Kaum Bani Israel

Di dalam Alquran dijelaskan salah satu sikap kurang terpuji yang diperlihatkan oleh Bani Israel.

Sikap pertama adalah mental penakut dan ketidaktaatan pada pemimpin.Dalam surah Almaidah, ketika Nabi Musa as memerintahkan pengikut-pengikut beliau untuk memerangi musuh di jalan Allah

"Hai kaumku, masukilah Tanah Suci yang telah ditetapkan Allah swt. bagimu, dan janganlah kamu berpaling ke belakang sehingga kamu kembali menjadi orang-orang yang rugi." (5:21)

Berkata mereka, "Ya Musa, sesungguhnya di dalam negeri itu ada suatu kaum liar yang kuat, dan tidaklah kami akan memasukinya sebelum mereka keluar dari situ. Maka jika mereka keluar dari situ, maka kami akan memasukinya." (5:22)

Mereka berkata, "Hai Musa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasuki negeri itu, selama mereka masih ada di dalamnya. Karena itu pergilah engkau bersama Tuhan engkau dan berperanglah engkau berdua sesungguhnya kami hendak duduk-duduk saja di sini !" (5:24)

Bandingkanlah sikap pengikut-pengikut Nabi Musa as. Yang tidak bermalu lagi pengecut itu dengan pengobanan tulus-ikhlas dan hampir-hampir tak masuk akal dari para sahabat Nabi Muhammad saw. yang senantiasa mendambakan melompat ke dalam rahang maut bila ada sedikit saja isyarat aba-aba dari Junjungan mereka. Ketika Rasulullah saw. bersama sejumlah kecil para sahabat dengan perlingkapan perang yang sangat darurat hendak bergerak ke Badar menghadapi balatentara Mekkah yang bilangannya jauh lebih besar serta persenjataannya lebih lengkap, beliau meminta saran mereka mengenai situasi itu. Atas permintaan beliau salah seorang dari para sahabat bangkit lalu menjawab Rasulullah saw. Dengan kata-kata yang akan selamanya terkenang: “Kami tidak akan berkata kepada Anda seperti dikatakan oleh pengikut-pengikut Nabi Musa as., “Pergilah engkau bersama Tuhan engkau kemudian berperanglah engkau berdua sesungguhnya kami hendak duduk-duduk saja di sini.’ Kebalikannya, wahai Rasulullah, kami senantiasa beserta engkau dan kami akan bertempur dengan musuh di sebelah kanan dan di sebelah kiri engkau dan di hadapan engkau dan di belakang engkau; dan kami mengharap dari Allah swt. agar engkau akan menyaksikan kami apa yang akan menyejukkan mata engkau.”

Suatu sikap yang berbanding terbalik, kepengecutan berbanding keberanian dan kesetiaan. Sikap terakhir, haruslah menjadi sikap abadi umat Islam, bukan sikap yang hanya dimiliki oleh para sahabat Rasulullah, kita tidak bisa mengatakan bahwa hanya para sahabat saja yang melakukan hal itu, tetapi kita hanya duduk melakukan keasyikan pribadi saja. Semangat yang harus kita warisi dari sahabat tersebut adalah semangat pengorbanan. Pengorbanan yang tak mengenal batas, pengorbanan harta, pengorbanan kehormatan, pengorbanan pikiran, bahkan nyawa. Sebagaimana Allah taala berfirman:

"Sekali-kali kamu tidak akan mencapai kebaikan yang sempurna, sebelum kamu membelanjakan sebagian dari apa yang kamu cintai; dan apa pun yang kamu belanjakan, maka sesungguhnya tentang itu Allah swt. Maha Mengetahui. (Ali Imran: 92)

Kemudian sikap kedua yang diperlihatkan oleh kaum bani Israel yang bisa kita jadikan pelajaran, yaitu terdapat dalam surah Albaqarah ayat 246:

"Tidaklah engkau memperhatikan ihwal para pemuka Bani Israil sesudah Musa, ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, “Angkatlah bagi kami seorang raja, supaya kami dapat berperang di jalan Allah swt.. ”Berkata ia, "Apakah barangkali kamu tidak akan berperang jika berperang diwajibkan atasmu?” Berkata mereka, “Mengapakah kami tidak akan berperang di jalan Allah swt jika kami telah diusir dari rumah-rumah kami dan dipisahkan dari anak- anak kami?” Tetapi tatkala diwajibkan atas mereka berperang, berpalinglah mereka. Dan Allah swt. Maha Mengetahui orang-orang aniaya.

Suatu sikap yang sebenarnya telah menunjukkan kemajuan dalam diri kaum bani israel dibandingkan dengan gambaran mereka dalam surah Almaidah diatas, tetapi perbaikan sikap itu hanya dimulut saja dan tidak dalam kenyataan; sebab ketika saat pertempuran yang sebenarnya tiba, banyak dari antara mereka bimbang dan menolak untuk bertempur. Dengan demikian peristiwa itu merupakan peringatan keras kpeada kaum muslimin untuk waspada agar jangan menempuh jalan yang serupa.

Hal ini selaras juga dengan digambarkan oleh Alquran:

Hai, orang-orang yang beriman ! Mengapakah kamu mengatakan apa-apa yang kamu tidak kerjakan ?
Adalah sesuatu yang paling dibenci di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan. (AsShaff: 2-3)

Perbuatan seorang Muslim hendaknya sesuai dengan pernyataan-pernyataannya. Bicara sombong dan kosong, membawa seseorang tidak karuan kemana yang dituju, dan ikrar-ikrar lidah tanpa disertai perbuatan-perbuatan nyata adalah berbau kemunafikan dan ketidaktulusan.

Sebaliknya kaum muslimin haruslah memegang erat semangat ini dalam setiap pengorbanan dan perjuangan kita:

"Dan berpeganglah kamu di jalan Allah swt., dan ketahuilah bahwa Allah swt. Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Seruan itu ditujukan kepada Muslimin. Kepada mereka itu dikatakan bahwa suatu kaum ang tidak melenyapkan rasa takut mati dan tidak bersedia mengorbankan segala-galanya untuk keuntuhan dan kemuliaan bangsa, maka kaum itu tidak berhak hidup. Itulah rahasia kemajuan nasional yang ditanamkan dan berulang-ulang diajar kan oleh Alquran.

Macam Macam Kecerdasan Anak Dan Kecerdasan Manusia

Menurut Ilmu Psikologi - Manusia memiliki kecerdasan intelektual dan tidak di miliki oleh mahkluk lainnya yang ada di bumi. Apa sih sebetulnya kecerdasan itu? Kata kecerdasan merupakan istilah umum yang sering dipakai untuk menjelaskan tentang sifat pikiran yang di dalamnya mencakup kemampuan seseorang misalnya saja kemampuan berfikir, merencanakan, memecahkan suatu masalah, memahami sebuah ide atau gagasan, memakai bahasa serta belajar.

Kecerdasan sangat erat hubungannya dengan kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang. Mungkin kita sering mendengar istilah IQ dan untuk menguji tingkat kecerdasan seseorang dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang sering di namakan atau disebut sebagai tes IQ.

Menurut Howard Gardner, potensi diri di sebut juga kecerdasan. Lebih jauh dinyatakan, setiap orang memiliki kecerdasan majemuk. Penemuan Gardner ini sekaligus membantah pandangan yang selama ini dianut oleh kebanyakan orang bahwa yang bisa berprestasi hanyalah mereka yang memiliki inteligensi akademik (IQ) tinggi.

Menurut Gardner, setidaknya ada delapan kecerdasan dasar. Adapun kedeplapan kecerdasan dasar tersebut meliputi : kecerdasan lingustik, matematis-logis, spasial, kinestetis jasmani, musikal, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis. Keterangan ringkasnya adalah sebagai berikut (Pengertian, Komponen inti, Kegiatan budaya, Relevansi dengan kondisi kekinian, Profesi relevan, Contoh Figur)

1. Lingustik.
Kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tulisan.
Kepekaan pada bunyi, stuktur, makna, fungsi kata, dan bahasa.
Budaya berbicara, pembacaan cerita, kesusastraan.
Kini komunikasi lisan dan tertulis memainkan peranan amat penting.
Guru, sekertaris, pendongeng, orator, politisi, sastrawan, penulis, editor, wartawan, ilmuwan sosial.
Virginia Wolf, Martin Luther King, Taufiq Ismail, Geonawan Mohamad, Pramudya Ananta Toer.

2. Metematis-Logis
Kemampuan menggunakan angka dengan baik dan melakukan penalaran yang benar.
kepekaan pada dan kapasitas mencerna pola-pola logis atau numeris kemampuan mengolah alur pikiran yang panjang.
Penemuan ilmiah, teori metematika, sistem klasifikasi, dan penghitungan.
Semakin penting dengan munculnya komputer.
Insinyur, ahli matematika, akuntan pajak, ahli statistik, ilmuwan, programer komputer, ahli logika, filsuf.
Madame Currie, BlasiePascal, Albert Einstein, Andi Hakim Nasoetion.

3. Spasial
Kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat dan mentransformasikannya.
Kepekaan mempersepsi (merasakan) dunia spasial-visual secara akurat dan mentransformasi persepsi awal.
Karya-karya seni, Sistem navigasi, desain arsitektur, karya cipta.
Semakin pentinga dengan munculnya video dan teknologi visual lainnya.
Pemburu, pramuka, pemandu, dekorator interior, arsitek, seniman, ahli tata kota.

4. Kinestetis Jasmani
Kemampuan menggunakan seluruh tubuhnya.
Keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan dan keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu.
Kerajinan tangan, kemampuan atletik, karya-karya drama, tarian , seni pahat.
Berperan penting selama periode agraris.
Pilot, Aktor, pemain pantomim, atlet, penari, perajin, pematung, ahli mekanik, dokter bedah, tukang kayu, montir.
Ben Johnson, Rudi Hartono, Pele

5. Musikal
Kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal dengan cara mempersepsi, membedakan, mengubah dan mengekspresikannya.
Kemampuan menciptakan dan mengapresiasi irama, pola titinada, dan warna nada apresiasi bentuk-bentuk ekspresi musikal.
Komposisi musik, penampilan di panggung, rekaman.
Berperan penting dalam budaya lisan, ketika komunikasi, lebih bersifat musikal.
Penikmat musik, kritikus musik, komposer, penyanyi.
Celin Dion, The Queen, Pavaroti, Beethoven, Adie MS, Erwin Gutawa.

6. Interpersonal
Kemampuan memperseosi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, serta perasaan orang lain.
Kemampuan mencerna dan meresoins secara tepat suasana hati, temperamen, motivasi dan keinginan orang lain.
Dokumen politik, lembaga sosial.
Semakin penting dengan meningkatnya usaha-usaha dalam bidang jasa.
Politisi, Konselor, psikolog, event organizer, pengusaha.
Nelson Mandela, Mahatma Gandhi, Soekarno, Bill Gates.

7. Intrapersonal.
Kemampuan memahami diri sendiri dan berindak berdasarkan pemahaman tersebut.
Memahami perasaan sendiri dan kemampuan membedakan emosi, pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri.
Sistem keagamaan, teori psikologi, ritual hidup sehari-hari.
Terus memiliki peran penting karena perkembangan masyarakat yang semakin kompleks, yang banyak dihadapkan pada masalah-masalah pengambilan keputusan.
Psikoterapis, Pemimpin keagamaan.
Victor Frankl.

8. Naturalis
Keahlian mengenali dan mengkategorikan spesies flora san fauna di lingkungan sekitar.
Keahlian membedakan anggota-anggota suatu spesies, mengenali eksistensi spesies lain dan memetakan hubungan antara beberapa spesies baik secara informal, maupun formal.
Taksonomi umum, pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan, upacara berburu, mitologi ruh binatang.
Dewasa ini orang-orang yang peduli lingkungan memiliki peran semakin besar untuk melestarikan ekosistem yang terancam punah.
Peneliti alam , ahli biologi, dokter hewan, aktifis lingkungan pakar ekologim petani.
Charles Darwin, Jane Goodal.

Nih ciri-cirinya :

A.Kecerdasan Linguistik
1.Suka membaca buku
2.Menyukai pantun, permainan kata, serangkaian kata yang sukar diucapkan
3.Menulis dengan baik, isi tulisan bagus.
4.Suka bercerita panjang lebar atau menyampaikan lelucon dan kisah-kisah
5.Dapat mengingat nama, tempat, tanggal, atau hal-hal sepele
6.Suka mendengarkan pernyataan-pernyataan lisan (cerita, ulasan radio, dsb.)
7.Suka game permainan kata
8.Mengeja kata dengan tepat
9.Memiliki kosakata sejak kecil
10.Berkomunikasi dengan orang lain dengan cara yang sangat verbal

B.Kecerdasan Matematis-logis
1.Suka permainan catur, main dam, atau game strategi lain
2.Suka mengerjakan teka-teki logika atau soal-soal yang sulit
3.Suka membuat kategori, hierarki, atau pola logis lain
4.Senang melakukan ekperimen selama pelajaran ilmu pasti atau pada waktu luang
5.Banyak bertanya tentang cara kerja suatu hal
6.Suka bekerja atau bermain dengan angka
7.Suka pelajaran matematika, atau pekerjaan yang melibatkan angka
8.Menganggap game matematika dan komputer menarik
9.Menunjukkan minat pada mata pelajaran yang berhubungan dengan sains
10.Dapat mengerjakan tes berpikir logis tipe Piagetian

C.Kecerdasan Spasial
1.Suka melamun
2.Suka kegiatan seni
3.Pandai menggambar
4.Senang melihat film, slide, atau presentasi visual lain
5.Suka mengerjakan puzzle, labirin, atau kegiatan visual sejenis
6.Dapat melaporkan bayangan visual dengan jelas
7.Lebih mudah membaca peta, diagram, dan grafik dari pada teks
8.Dapat membangun konstruksi tiga dimensi yang menarik
9.Lebih mudah belajar dengan gambar dari pada teks
10.Membuat coret-coret di buku kerja, kertas, atau bahan-bahan lain

D.Kecerdasan Kinestetis-Jasmani
1.Selalu bergerak, tidak bisa diam, mengetuk-ngetuk, atau gelisah ketika duduk lama di suatu tempat
2.Menonjol di salah satu atau lebih cabang olahraga
3.Mampu mengekspresikan diri secara dramatis
4.Suka berlari, melompat, gulat, atau kegiatan semacam
5.Menunjukkan kemahiran dalam bidang keterampilan (misalnya pertukangan, menjahit, bengkel) atau memiliki koordinasi motorik halus yang baik dalam hal-hal lain
6.Pandai meniru gerak isyarat atau tingkah laku orang lain
7.Suka membongkar pasang barang
8.Menyentuh (dengan tangan) barang-barang yang baru ditemuinya
9.Menampakkan berbagai macam sensasi fisik ketika berpikir atau bekerja
10.Suka bekerja dengan tanah liat, atau pengalaman yang melibatkan sentuhan tangan lain

E.Kecerdasan Musikal
1.Bersenandung tanpa sadar
2.Mengetuk-ngetuk meja berirama saat sedang bekerja
3.Bersemangat ketika musik dimainkan
4.Menyanyikan lagu yang tidak diajarkan di kelas
5.Dapat menunjukkan nada yang sumbang
6.Dapat mengingat melodi lagu
7.Memiliki suara yang merdu
8.Memainkan alat musik atau bernyanyi bersama paduan suara atau kelompok lain
9.Memiliki cara berbicara dan/atau bergerak yang berirama
10.Peka pada bunyi-bunyian di sekitar

F.Kecerdasan Interpersonal
1.Mudah bergaul
2.Menjadi anggota klub, panitia, atau kelompok informal di antara teman sebaya
3.Mempunyai dua atau lebih teman dekat
4.Memiliki empati yang baik atau perhatian kepada orang lain (sesama)
5.Banyak disukai teman
6. Suka bersosialisasi dengan teman sebaya
7.Senang menjadi pemimpin
8.Memberi saran kepada teman yang mempunyai masalah
9.Senang mengajari anak-anak lain secara informal
10.Suka bermain dengan teman sebaya

G.Kecerdasan Intrapersonal
1.Memiliki perencanaan diri yang baik
2.Lebih memilih bekerja sendiri dari pada bekerjasama dengan orang lain
3.Tidak mengalami masalah jika ditinggalkan bermain atau belajar sendirian
4.Dapat mengekspresikan perasaan secara akurat
5.Menunjukkan sikap mandiri atau kemauan yang keras
6.Memahami dengan baik kekurangan dan kelebihan diri
7.Memiliki gaya hidup dan gaya belajar dengan irama tersendiri
8.Memiliki minat dan hobi yang jarang bicarakan
9.Mampu belajar dari kegagalan dan keberhasilan yang pernah dialami
10.Memiliki rasa penghargaan terhadap diri sendiri yang baik

H.Kecerdasan Naturalis
1.Senang menyiram dan merawat tanaman di ruang kelas atau rumah
2.Membawa binatang kecil/serangga, bunga atau benda alam lain ke sekolah untuk dipamerkan kepada teman sekelas atau guru
3.Dapat mengerjakan dengan baik tugas/pekerjaan yang bersinggungan dengan sistem kehidupan (misalnya, topik biologi dalam pelajaran ilmu pasti, isu lingkungan dalam pelajaran ilmu sosial)
4.Berbicara banyak tentang binatang kesayangan, atau lokasi-lokasi alam favorit ketika bercerita di kelas
5.Suka karya wisata di alam, ke kebun binatang, atau ke museum purbakala
6.Peka pada bentuk-bentuk alam (misalnya, ketika berjalan-jalan dengan teman sekelas, akan memperhatikan gunung-gunung, awan-awan atau jika dalam lingkungan perkotaan, kemampuannya ditunjukkan dengan kepekaan pada bentuk-bentuk budaya populer, seperti model sepatu karet atau model mobil)
7.Suka bermain di sekitar kandang kelinci, akuarium, atau terarium yang ada di kelas
8.Menunjukkan minat pada ekologi, alam, tanaman, atau binatang
9.Menyerukan hak-hak binatang atau perlunya melindungi planet bumi di kelas
10.Suka melakukan proyek yang berhubungan dengan alam, misalnya mengamati burung, mengumpulkan serangga atau kupu-kupu, mempelajari pohon atau memelihara binatang.

http://indonesia-liek.blogspot.com/2011/05/macam-macam-kecerdasan-anak-dan.html


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates